Apa Itu Desain Interior, dan Apa Bedanya dengan Arsitektur?

desain interior

Banyak yang menganggap bahwa pekerjaan desainer interior itu sama dengan arsitektur, apakah keduanya memang sama? Desain interior sebenarnya merupakan salah satu cabang seni rupa yang fokus terhadap perancangan ruang dalam suatu bangunan.  Termasuk di dalamnya memilih dan mencocokan dekorasi, makanya bidang studi ini juga dikait-kaitkan dengan dekorator interior.  

Saat ini desain interior sendiri sudah banyak dijadikan jurusan kuliah hampir di seluruh perguruan tinggi dalam negeri. Supaya tidak salah paham lagi, mari simak penjelasan berikut.

Lebih Dekat Memahami Desain Interior

Apakah Anda pernah membayangkan akan tinggal di rumah yang interiornya didesain sendiri? Menyesuaikan segala furniture dan interior ruangan sesuai kebutuhan dan keinginan diri sendiri pasti membuat hunian lebih nyaman untuk ditempati.  Sangat menyenangkan hanya dengan membayangkannya saja. Apalagi jika hunian tersebut ditempati bersama keluarga tercinta di masa depan. Tentu setiap orang ingin mewujudkan rumah impiannya bukan? Nah, semua hal yang Anda bayangkan tersebut dapat menjadi nyata bila paham dengan dasar ilmu perancangan ruang, desain interior.

Desain interior merupakan sebuah proses penciptaan serta penyusunan unsur interior atau elemen yang saling berhubungan dan menjadi satu kesatuan dengan elemen lainnya. Adapun tujuan dari dasar ilmu ini untuk menciptakan keamanan, kenyamanan, dan aspek estetis pada ruangan dalam banguan. Menurut pendapat para ahli, desain interior dapat diartikan sebagai proses merancang, merencanakan, menata ruang di sebuah bangunan yang menjadi proses terwujudnya kondisi ruang tempat bernaung untuk memelihara aspirasi, kepribadian dan perasaan, tindakan, penampilan, serta mengekspresikan die.

Berdasarkan sejarahnya, perkembangan desain interior juga sangat dipengaruhi oleh peninggalan artefak zaman dulu. Sama seperti sejarah bidang keilmuan seni rupa lainnya. Masing-masing peradaban telah mengubah model serta hiasan atau furnitur ruangan berdasarkan ketersedian bahan serta budaya. Salah satunya adalah mesir kuno, peradaban yang amat mempengaruhi desain interior itu sendiri. Masyarakat mesir kuno diketahui mampu menghasilkan produk seni bernilai estetis dengan hanya menggunakan media atau peralatan yang terbatas. Selain itu, juga ada peradaban Yunani Kuno yang disebut menjadi cikal bakal lahirnya ilmu tata ruang tersebut. Di samping itu, juga ada bangsa Romawi yang memberikan sentuhan lebih ke arah kepentingan duniawi.

Desain Interior dan Elemen-Elemen Penting Didalamnya

Setelah memahami sejarah dan pengertiannya, sekarang saatnya kita masuk pada pembahasan elemen dasar atau unsur pembentuk desain interior. Anda dapat memahami berbagai hal yang bisa dirancang dalam bidang seni rupa ini apabila mengetahui unsur pembentuknya. Dalam dunia interior, Anda tidak hanya dikenakan dengan elemen ruang, warna, titik, tekstur, bidang, dan garis saja, tapi juga beberapa hal spesifik dan unik seperti:

  • Dinding yang membentang secara vertikal dan merupakan sekat pada ruang. Unsur interior ini bisa diterapkan dengan sejumlah material finishing, pembentuk, pencahayaan, dan sebagainya dan menjadi bagian paling dominan dari sebuah ruangan.
  • Lantai terbentang secara horizontal atau mendatar dan merupakan batas bagian bawah interior ruang. Pada bagian ini terdapat banyak treatment yang bisa diterapkan seperti pilihan jenis material, perbedaan tinggi, hingga pengaplikasinan bentuknya.
  • Langit-langit yang menjadi pembatas bagian atas ruang. Secara umum orang awam memang tidak terlalu memperhatikan bagian ini. Namun Anda bisa menciptakan efek lebih baik melalui perancangan unik. Saat memodifikasi langit-langit, dibutuhkan sejumlah material, varian bentuk, hingga perbedaan ketinggian.
  • Elemen bukaan adalah pintu, jendela, dan ventilasi. Anda dapat mengisinya dengan baik untuk menciptakan ruangan yang lebih nyaman dan sehat untuk ditinggali. Misalnya membuat ruangan dengan sirkulasi udara yang terjaga.
  • Elemen estetis meliput proporsi, skala, keseimbangan, dan kesatuan ruang. Artinya elemen ini mengacu pada prinsip desain interior melalui pemakaian benda seni bernilai estetis.
  • Elemen cahaya dapat memberikan suasana ruangan yang sesuai keinginan penghuni. Ruangan harus memiliki intensitas cahaya yang cukup, tidak terlalu terang ataupun redup. Untuk memberikan kebutuhan penerangan yang pas, Anda bisa memberikan opsi kontrol cahaya pada ruangan.

Ruang Lingkup Pekerjaan Desain Interior

Tugas desain interior bukan hanya memilih dan mencocokan furniture, tapi mencakup keseluruhan tampilan dan tata ruangan dalam bangunan. Berikut ruang lingkup profesi di bidang ini:

  • Menggambarkan desain ruang dan posisi furniture.
  • Memilih tanaman, tipe pelapis, serta metode dan bentuk yang tepat pada penempatan dekorasi.
  • Menentukan elemen bukaan secara tepat.
  • Merancang model furniture melalui pertimbangan penempatan pada ruang dan fungsinya.
  • Menentukan bentuk dan jenis lampu serta fungsinya.
  • Menentukan pola, warna, dan bahan lantai untuk memberikan kesan serta fungsi yang dibutuhkan klien.

Perbedaan Desain Interior dengan Arsitektur

Jika desainer interior bertugas untuk menambah nilai estetika dalam ruangan yang sudah jadi, maka arsitek merancang interior dan eksterior dari lingkungan yang dibangun. Kedua profesi ini memang punya keterampilan dalam mempercantik bangunan sehingga lebih estetis dan nyaman ditempati. Hanya saja untuk arsitek lebih bertanggung jawab pada bagian luar bangunan saja. Jika Anda mendambakan ruangan yang indah, maka pilihan yang tepat jatuh pada desainer interior.