
Tujuan utama dari berbisnis adalah mendapatkan keuntungan. Tidak dapat dipungkiri itu sudah menjadi pedoman dalam berbisnis. Siapa yang ingin berbisnis untuk mendapatkan kerugian.
Tujuan lainnya dalam berbisnis untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat. Bisnis memberikan produk dan jasa yang bisa mengatasi masalah yang ada di masyarakat. Contohnya pemesanan dan pelayanan antar jemput serupa ojek berbasis aplikasi yang digagas oleh Gojek. Tidak hanya di saat waktu liburan, kunjungan ke kota-kota besar akan meningkatkan kebutuhan jasa antar jemput. Taksi dan transportasi umum lainnya masih belum bisa menjawab karena sistem yang dimiliki dan harga yang ditawarkan masih terasa berat di masyarakat. Peluang bisnis ini dilihat oleh Nadiem Makarim untuk menciptakan Gojek sebagai jawaban.
Kebutuhan masyarakat yang terpenuhi juga dibarengi dengan meningkatkan ekonomi masyarakat. Contoh yang sama, kehadiran Gojek memberikan dampak peningkatan ekonomi masyarakat. Pendapatan sebelumnya hanya berdasarkan beberapa konsumen yang datang ke ojek pangkalan, setelahnya driver bisa nongkrong di mana saja untuk mendapatkan konsumen. Kehadiran e-commerce juga membantu peningkatan ekonomi masyarakat, sekarang produk-produk bisa dipasarkan melalui digital dan menjangkau konsumen lebih luas.
Suksesnya sebuah bisnis tidak semata-mata hanya menjawab dua masalah tersebut. Ada strategi yang harus dibuat agar bisnis yang kita bangun semakin berkembang. Strategi pemasaran pasti diperlukan di semua lini bisnis. Strategi yang kurang tepat akan memberikan hasil yang kurang sesuai dengan target, begitu pula sebaliknya. Salah satu bisnis yang memerlukan strategi marketing adalah bisnis properti.
Bisnis yang bergerak di bidang kepemilikan aset ini perlu cara-cara yang tepat untuk mempromosikan bisnis yang dijalani. Bisnis ini memang menjanjikan pada jangka panjang. Tetapi jika tidak dikelola dengan baik, termasuk dalam hal strategi marketingnya, belum tentu bisa menepati janji. Bisnis ini mendapat keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan rumah atau bangunan. Biaya yang dibutuhkan memang cukup besar, bisnis ini membutuhkan lahan yang dapat didirikan bangunan, baik itu rumah, gedung, atau properti lainnya.
Strategi Marketing Bisnis Properti
Strategi marketing yang diperlukan untuk bisnis properti memang beragam. Hal itu tergantung pada kebutuhan dari kelompok-kelompok bisnisnya. Mengutip realestate.id, berikut beberapa strategi marketing yang bisa digunakan biar cuan bisnismu lancar jaya.
Survei Pasar
Lahan yang sudah dimiliki oleh perusahaan properti biasanya dibiarkan dulu. Tujuannya agar keuntungan dapat diperoleh dari kenaikan harga tanah. Apalagi lokasi lahan berada di tempat yang strategis, dekat dengan jalan raya, pusat kota, akses yang mudah untuk ke mana-mana, sekolah, dan lainnya.
Keunggulan survei pasar ini kamu dapat mengetahui aktivitas klien. Jika klien lebih sering mengakses salah satu media sosial, maka bisa saja strateginya mempromosikan listing properti di media sosial tersebut. Tentu dengan promosi yang menarik.
Merancang Produk
Setelah melakukan survei pasar, kamu bisa melanjutkan ke langkah merancang konsep, dan bagaimana produk yang akan dipasarkan. Survei pasar juga melihat area lahan tersebut apa yang bisa menjadi pembeda dari pesaing yang lain. Kelebihan apa yang akan ditawarkan. Artinya kita juga sudah bisa melihat kekurangan apa yang ada di pesaing kita. Itu hal yang penting untuk mengonsepkan produk yang akan dibangun. Ada taman anak-anak, ada taman hijau, ada fasilitas olahraga yang lengkap, ada akses yang aman, atau ada fasilitas kesehatan.
Strategi Harga
Strategi selanjutnya menentukan harga. Ini yang harus dipikirkan secara matang. Harga dapat ditentukan dengan pertimbangan apa saja yang akan didapat dari harga tersebut. Pengembang juga dapat menjual harga lebih rendah dari pesaing. Hal ini untuk memikat calon pembeli dengan harga yang murah dan fasilitas yang lebih baik dari pesaing. Istilah yang sering dipakai adalah harga perdana atau harga khusus. Strategi ini jika tidak disiapkan dengan matang bisa jadi malah rugi.
Membuat Master Schedule
Pengembang harus mempersiapkan properti sesuai dengan waktu yang ditentukan. Hal ini berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan. Jadwal ini dibuat untuk mencapai target awal sampai target akhir. Apa saja yang akan dibangun di properti itu harus memiliki target, mulai dari pembuatan konsep, perancangan, sampai tahap final.
Konsep Promosi dan Pemasaran
Promosi sudah bisa dimulai sejak proyek dibangun. Tujuannya adalah memperkenalkan produk pada masyarakat. Pengembang dapat melakukan pra penjualan setelah rumah contoh terbangun dan IMB keluar.
Menentukan Tim Penjualan
Proses perancangan tim penjualan harus disesuaikan dengan nominal target yang ditentukan. Pengembang dapat memanfaatkan agen penjualan, merekrut sales, atau menggabungkan keduanya.
Strategi pemasaran untuk bisnis properti memang tidak gampang. Bekerja dalam tim yang solid akan membantumu mencapai hasil yang memuaskan. Pelajari strategi pemasaran yang ada. Tapi ingat, strategi yang tidak tepat hanya akan membuat bisnismu merugi besar